"Sedekah,infaq itu harus seperti orang buang air besar"
Langkah-langkah Dalam Evaluasi Hasil Belajar
Guru Sebagai Pengelolaan Kelas
Wilford A. Weber (James M. Cooper, 1995230) mengemukakan, pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku yang kompleks di mana guru menggunakannya untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.Guru sebagai pengelola kelas (manajer) merupakan seorang pemimpin yang mempunyai peranan yang strategis, yaitu seseorang yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kelas, seseorang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek, yaitu siswa, seseorang yang menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan guru pula yang akan menentukan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul.
Guru sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa. Sebagai menager guru memiliki empat fungsi umum, yaitu:
1. Merencanakan tujuan belajar. Fungsi perencanaan merupakan fungsi yang sangat penting bagi seorang manajer. Kegiatan dalam melaksanakan fungsi perencanaan diantaranya memperkirakan tuntutan dan kebutuhan, menentukan tujuan, menulis silabus, menentukan topik yang akan dipelajari, mengalokasikan waktu, serta menentukan sumber yang diperlukan. Melalui fungsi ini guru berusaha menjembatani jurang dimana murid berada dan kemana mereka harus pergi. Keputusan semacam ini menuntut kemampuan berpikir kreatif dan imajinatif.
2. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar. Fungsi pengorganisasian melibatkan penciptaan secara sengaja suatu lingkungan pembelajaran yang kondusif serta melakukan pendelegasian tanggung jawab dalam rangka mewujutkan tujuan program pembelajaran yang telah direncanakan.
3. Memimpin yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa. Fungsi memimpin adalah fungsi yang bersifat pribadi yang melibatkan gaya tertentu. Tugas memimpin adalah berhubungan dengan membimbing, mendorong, dan mengawasi siswa sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Mengawasi segala sesuatu apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaiaan tujuan. Fungsi mengawasi bertujuan untuk mengusahakan peristiwaperistiwa yang sesuai dengan rencana yang telah disusun. Dalam batas-batas tertentu fungsi pengawasan melibatkan pengambilan pengawasan yang terstruktur, walaupun proses tersebut sangat kompleks.
Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa
Pengajaran pada dasarnya merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui kegitan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melalukan berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin. (Effendi, 1998:43).
Usaha untuk mencapai interaksi belajar mengajar sudah barang tentu harus adanya komunikasi yang jelas antara guru ( pengajar ) dengan siswa (pelajar) sehingga terpadunya dua kegitan yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai pengajaran. (Effendi, 1998: 21).
Sering kita jumpai kegagalan pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu:
1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah.
Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi misalnya guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah, sementara siswa mendengarkan keterangan dari guru tersebut.
2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah.
Pada komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi sehingga keduanya dapat saling memberi dan menerima. Misalnya setelah guru memberikan penjelasan pelajaran kepada siswanya, kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswanya dan siswa menjawab pertanyaan tersebut.
3. Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi.
Komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antar guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainya. Misalnya guru mengadakan diskusi dalam kelas. (Effendi, 1998:32-34).
Dengan adanya pola tiga komunikasi yang jelas dari komunikator kepada komunikan diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Kebebasan Merupakan Unsur Penting Dalam Lingkungan Belajar
Sumber: https://hafismuaddab.wordpress.com/
Metode-Metode Pembelajaran
Konsep Pembelajaran Menurut Berbagai Aliran
2. Pembelajaran menurut Aliran Kognitif.
3. Pembelajaran menurut Aliran Humanistik.
4. Pembelajaran menurut Aliran Kontemporer.
Hak Memperoleh Pendidikan Bagi Setiap Individu
Mahalnya biaya pendidikan merupakan salah satu penyebab besarnya angka putus sekolah di Indonesia namun, hal itu bukan satu-satunya fackor penyebab tingginya angka putus sekolah. Jika sudah ada kebijakan pendidikan yang murah dan gratis, maka faktor-faktor lain yang menjadi penyebab putus sekolah juga harus disentuh, sebab akan menjadi mubazir jika pemerintah dapat menyediakan sekolah murah dan gratis, tapi belum tentu menjadi jaminan masalah anak putus sekolah bisa teratasi jika faktor-faktor lainnya tak teratasi. Diharapkan tidak hanya dari pihak pemerintah saja yang berupaya mengatasi permasalahan ini. Dari keluarga dan seluruh lapisan masyarakat diharapkan juga dapat ikut berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan ini. Karena Negara yang maju ditentukan dari Sumber Daya Manusia rakyatnya.
Karena masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu dianggap kurang penting, kemudian juga setengah memaksa anaknya membantu mencari nafkah, seperti di daerah pedalaman yang masyarakatnya hidup menggarap lahan pertanian dan jauh dari jangkau fasilitas pendidikan, atau di daerah kepulauan yang anak-anaknya terpaksa ikut melaut , ini harus ditangani.
Maka agenda lain yang tak kalah pentingnya, bahkan termasuk sangat penting dalam upaya menekan angka anak putus sekolah adalah mengubah pola pikir yang menganggap enteng pendidikan, dan menanamkan pola pikir baru kepada para orang tua bahwa pendidikan itu penting. Sosialisasi atau proses penyadaran ini harus terus dilakukan secara intensif dan dengan melibatkan setiap elemen masyarakat dengan sasaran para orang tua peserta didik. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak bangsa sekaligus merupakan agenda penyadaran di kalangan orangtua bahwa pendidikan sangat penting untuk bekal masa depan anak.
Upaya lain yang dapat ditempuh adalah dengan:
Merenungi Guru Sebagai Profesi
Banyak faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan seperti tenaga pendidik, siswa, tenaga kependidikan, fasilitas pendukung pendidikan lainnya, sebaiknya upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan ini dilakukan secara terprogram dan terintegrasi yang memperhatikan semua komponen pendidikan tersebut.
Guru sebagai Salah satu Kunci sukses pendidikan (key Success Factor) yang sangat dominan dan memiliki pengaruh serta peranan yang sangat strategis tugasnya terhadap peningkatan mutu pendidikan ini dapat dilihat dari kinerja guru dalam menjalankan tugas-tugasnya, apabila anak didik dididik oleh guru-guru yang kompeten maka kemungkinan besar anak didik akan berhasil dalam pendidikannya.
Mengingat peranan strategis guru dalam setiap upaya peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi pendidikan sangat penting maka dibutuhkan pemahaman yang baik dan benar dari guru terhadap profesinya sehingga proses dan hasil dari pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal karena dengan perubahan kurikulum, penerapan metode mengajar yang baru, pengelolaan sarana dan prasarana akan berdaya guna apabila didukung oleh guru yang profesional.
MEMBAHAGIAKAN DIRI
Pernahkah Anda sekedar membaca sebuah puisi, Karena Ayahku yang ditulis Inayah Wulandari Wahid, putri keempat Gus Dur:
Atau Anda pernah sekedar membaca sebuah karya Dety Anggraeny, yang menulis puisi untuk anak didiknya:
Sumber: https://hafismuaddab.wordpress.com/