Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

"Sedekah,infaq itu harus seperti orang buang air besar"

Assalamu'alaikum

"Sedekah,infaq itu harus seperti orang buang air besar" 
(maaf kalau terkesan jorok, tapi ilustrasi ini yang paling mengena)...

Kalau BAB kan harus cari tempatnya yg benar yaitu WC (sedekah berikan kepada orang tepat, orangtua/mertua, adik/kakak, kerabat dekat, tetangga, asnaf yang delapan (fakir,miskin,yatim,orang yang berhutang dan tak mampu membayar...dst..dst...))

BAB di WC, tentulah sendirian, pintu ditutup, dikunci sehingga orang lain tak tahu (Sedekah harus sembunyi-sembunyi...malu kalau orang lain tahu)

Setelah BAB, tentulah disiram...dan hilang.... (kalo sedekah, apalagi itu banyak, ya harus segera disiram biar hilang dari ingatan)

Setelah BAB, hati tenang, perut nyaman...lega....(sedekahpun harus membuat kita lega.. setelah bersedekah, hati harus lega dan nyaman)

Setiap BAB, biasanya sambil pipis... tapi pipis, belum tentu BAB (Sedekah itu yang banyak, nanti sedekah-sedekah kecil sudah otomatis saja kaya pipis itu... kalo sedekah sedikit-sedikit,ya itu mah cuman pipis doang...BAB dong :) )

Lalu,BAB harus dilakukan teratur, kalau bisa setiap hari, agar sehat! Karena toh kita makan setiap hari... gak perduli cuaca panas, hujan, dingin dsb (Sedekah juga harus teratur, kalau bisa ya seperti BAB itu...setiap hari baik dalam waktu lapang maupun dalam kesempitan...Kan rezekipun datang setiap hari...nikmat ALLAH ada setiap detik)

Jangan sampe Allah memaksanya mengeluarkan harta dengan cara yang diluar kebiasaan kita (gak pernah BAB ya harus dioperasi atau gak ya dibuat sakit perut, kan sakit kalau begitu)

Ayo pilih mana, BAB sendiri atau Allah yang memaksanya keluar? ^_^

Semangat SEDEKAH kawan-kawan....GIVING is RICH !!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teknik Analisa yang Digunakan Dalam Analisa Laporan Keuangan.

1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
Metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan:
a) Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c) Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d) Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio.
e) Prosentase dari total.
Analisa metode ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.

2. Trend Atau Tendensi Posisi Dan Kemajuan Keuangan Perusahaan Yang Dinyatakan Dalam Prosentase ( Trend Percentage Analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada kadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan Dengan Prosentase Per Komponen Atau Connon Size Statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalm periode tertentu.

5. Analisis Sumber Dan Penggunaan Kas (Cash Flow statement analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan ung kas selam periode tertentu.

6. Analisa Ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisa Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis), adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

8. Analisa break-even, adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui bebagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penukaran Saham Preferen ke Saham Biasa

Saham preferen dapat di konversi atau ditukar ke saham biasa, pemegang saham menurut syarat-syarat perjanjian sagam atau berdasarkan keinginan perusahaan untuk menukar sahamnya dengan jenis yang lain. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui oleh perusahaan penerbit atas konversi tersebut. Mengapa demikian? karena hal itu hanyalah pertukaran dari satu bentuk ekuitas ke bentuk equitas lain-nya. Dlam beberapa kejadian tertentu; pertukaran tersebut hanya mempengaruhi akun modal disetor; tetapi pada kejadian lain, pertukaran tersebut dapat mempengaruhi baik akun modal disetor maupun akun laba diatahan.

Lihatlah contoh dibawah ini asumsikan bahwa modal perusahaan XXXX adalah sebagai berikut :

Saham preferen, nilai nominal $50, 10.000 lembar.$ 500.000
Agio saham-preferen..............................$ 100.000
Saham biasa, nilai nominal $1, 100.000 lembar....$ 100.000
Agio saham-saham biasa..........................$2.900.000
Laba ditahan....................................$1.000.000
Setiap lembar saham preferen dapat dikonversikan menjadi empat lembar saham biasa kapan pun pemegang saham menginginkan-nya.

CONTOH :
Pada tanggal 31 desember 2005, 1000 lembar saham preferen ditukarkan dengna 4.000 lembar saham biasa. Jumlah awalnya merupakan pembayaran untuk 1.000 lembar saham preferen sebesar $60.000, sekarang diidentifikasikan sebagai nilai dari 4.000 lembar saham biasa dengan total nilai nominal sebesar $4.000. Konversi tersebut dicatat sebagai berikut:

Saham preferen, nilai nominal $50.............$50.000
Agio saham-saham preferen.....................$10.000
  Saham biasa, nilai nominal $1...................$4.000
  Agio saham-saham biasa.........................$56.000
Pada contoh diatas biasa terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya reletif lebih tinggi dibandingkan dengan saham biasa. hal in terjadi karena nilai nominal saham preferen biasanya sama-dengan nilai pasarnya pada tanggal penerbitan, sedangkan nilai nominal saham biasa biasanya ditetapkan jatuh di bawah nilai pasar.

http://belajarakuntansi.blogspot.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS