Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

"Sedekah,infaq itu harus seperti orang buang air besar"

Assalamu'alaikum
Tampilkan postingan dengan label ekonomi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekonomi. Tampilkan semua postingan

Upaya untuk Menangani Pengangguran

Melihat dampak yang ditimbulkan akibat adanya pengangguran sangat merugikan, sekarang jelaslah bahwa pengangguran memang harus segera dicarikan solusi untuk mengatasinya.Dalam bukunya Ekonomi Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nordhaous memberikan cara-cara mengatasi pengangguran. Cara tersebut diantaranya:

1. Memperbaiki pasar tenaga kerja

Pengangguran sebagian ditimbulkan karena lowongan pekerjaan tidak tepat bertemu dengan penganggur. Apabila banyak terdapat system computer dan peluang-peluang latihan yang lebih banyak, maka jumlah pengangguran dapat dikurangi. .

2. Menyediakan program pelatihan

Seringkali pekerja tidak memperoleh pelatihan yang cukup untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Banyak iklan lowongan pekerjaan yang mencari tenaga kerja dengan selalu menuntut ketrampilan yang tidak memiliki setiap tenaga kerja.

3. menciptakan program padat karya

pemerintah hendaknya menciptakan proyek padat karya, dengan demikian akan menyerap pengangguran yang ada.


Cara lain untuk mengatasi pengangguran dapat juga dilakukan dengan cara:

· Memperluas kesempatan kerja

Menurut Soemitro Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:

a. pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya ( yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak)

b. melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan.

· Menurunkan jumlah angkatan kerja

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia kerja minimum.

· Meningkatkan kualitas kerja dan tenaga kerja yang ada, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan.

Banyak cara yang dapat dilakukan seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kursus ketrampilan tertentu, mengikuti balai pelatihan kerja, mengikuti seminar, dll.

(id.answers.yahoo.com)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 yang dibuka dan ditangani oleh BAPEPAM, instuisi baru dibawah Departemen Keuangan, Pada tahun 1988, Pemerintah melakukan deregulasi disektor keuangan dan perbankan termasuk pasar modal.

Pada tanggal 13 juli 1992, bursa saham diswanstanisasi menjadi Bursa Efek Jakarta dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. 2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS